Menurut ahli dermatologists stres dapat menyebabkan rambut rontok, tumbuhnya jerawat, dan banyak masalah lainnya. Manifestasi dari stres ini dapat menyebabkan kegelisahan. Penyebab stres ini dikarenakan meningkatnya hormone cortisol di dalam tubuh, hal tersebut ditanggapi tubuh dengan meningkatkan produksi minyak di kulit, dan menyebabkan tumbuhnya jerawat. Lebih banyak olahraga, istirahat total, dan merawat kulit adalah tiga langkah dasar untuk meniadakan masalah ini.
"Ketika jumlah cortisol meningkat, produksi minyak oleh tubuh meningkat dan kadang-kadang akan menimbulkan jerawat, bahkan bagi mereka yang tidak pernah memiliki jerawat sebelumnya," demikian penjelasan Dr. Flor Mayoral, MD, seorang dermatolog dari South Miami.
Jerawat bukanlah hal yang terburuk, stres dapat menyebabkan rambut Anda rontok.
"Ketika orang-orang stres, tubuhnya akan merespon dengan menyebabkan kerontokan rambut," Dr Mayoral menjelaskan.
Stres fisik karena penyakit, cedera maupun kehamilan juga dapat menimbulkan stres yang berhubungan dengan rambut dan reaksi kulit. Tapi kabar baiknya hal ini masih bisa ditangani.
Cara untuk meminimalkan dampak stres pada kulit termasuk menghindari mandi air panas, memakai pelembab setelah mandi, dan menggunakan sunscreen.
Tips untuk menangani stress: Ada beberapa hal mudah dan praktis dapat Anda lakukan dalam menangani stress. (1) Jadilah realistis dan tidak mencoba untuk menjadi sempurna, atau mengharapkan orang lain menjadi seperti yang Anda mau. (2) Jadilah fleksibel; Jika Anda merasa sudah kelelahan, batalkan satu atau dua jadwal Anda. (3) Tidurlah yang nyenyak. (4) Lakukan olahraga secara rutin - dan ikuti diet sehat. (5) Belajar untuk bersantai dengan memasukkan waktu untuk membaca atau mandi yang lebih lama.
Sumber : sciencedaily.com/VM